Sidang Lanjutan Hotman Vs Razman: Tanggapan Pablo Benua dan Kontroversi Sidang Tertutup
Sidang lanjutan antara Hotman Paris dan Razman Nasution digelar tertutup, menimbulkan pertanyaan publik, sementara Pablo Benua menekankan transparansi sidang untuk mengedukasi masyarakat.
Keputusan untuk mengadakan sidang secara tertutup biasanya dilakukan pada kasus yang menyangkut kepentingan anak-anak atau kejahatan seksual. Namun, dalam kasus ini, yang dilandasi tuduhan pencemaran nama baik menurut Undang-Undang ITE, sidang tertutup dianggap aneh oleh banyak pihak. Pablo Benua, dalam komentarnya, menegaskan pentingnya transparansi bagi publik agar dapat memahami jalannya persidangan dan untuk edukasi masyarakat.
Pablo mengungkapkan bahwa sikap kooperatif dari para terdakwa dan pengacara diperlukan. Hal ini menjadi pertimbangan penting dalam putusan akhir, terutama bila terdakwa menunjukkan sikap baik dan kooperatif sepanjang persidangan. Meski begitu, keputusan menutup sidang menuai kritik, apalagi mengingat kasus ini telah menjadi konsumsi publik sejak awal.
Pertanyaan juga menggantung mengenai kondisi dari Hotman Paris yang dilaporkan mengalami penurunan kesehatan saat persidangan. Beberapa pihak menduga ini mungkin adalah taktik untuk menunda jalannya sidang, namun keraguan ini dibantah berdasarkan prinsip husnuzon yang dianut publik. Bagi Pablo Benua dan banyak pemerhati hukum, langkah terbaik adalah menjadikan sidang ini terbuka, sehingga masyarakat bisa menilai keabsahan proses hukum yang sedang berjalan dan menjaga kredibilitas serta marwah pengadilan.
What's Your Reaction?






