Kontroversi di Yayasan Pratiwi Noviathy Terjadi Ketegangan dengan Mantan Rekan Kerja
Video baru Reyben Entertainment mengangkat konflik antara Pratiwi Noviathy dengan tiga mantan rekannya di yayasan. Tuduhan penggelapan dan pemalsuan tanda tangan menjadi pusat perhatian publik.
Jakarta, 06 Maret 2025 - reyben.co.id Video yang dirilis oleh Reyben Entertainment kali ini mencuri perhatian publik dengan mengangkat isu panas terkait konflik internal di Yayasan yang dipimpin oleh Pratiwi Noviathy. Dalam video dengan judul "Pratiwi Noviathy Merasa Dikeroyok, Sebut 3 Badut Untuk Gerry, Arbi, dan Ra Poestika?" ini, Pratiwi mengungkapkan rasa kecewanya terhadap tiga mantan rekan kerjanya yang dia labeli sebagai "badut". Pernyataan ini memicu banyak spekulasi dan diskusi hangat di media sosial.
Tuduhan Pratiwi ini muncul setelah ketiga mantan rekannya, yaitu Gerry, Arbi, dan Ra Poestika, menggelar konferensi pers yang membahas tuduhan penggelapan dana. Pratiwi merasa tuduhan tersebut tak berdasar dan tak sesuai dengan kenyataan. Dalam video ini, ia menjelaskan bahwa dirinya bertanggung jawab menggaji mantan bendahara yayasan, meskipun orang tersebut sudah tidak bekerja lagi di yayasan.
Lebih lanjut, Pratiwi menuntut agar inventaris yayasan yang sempat dipinjam oleh mantan rekannya segera dikembalikan. Barang-barang seperti laptop dan handphone yang dibeli menggunakan uang pribadi Pratiwi dinilai sebagai hak yang harus kembali. Selain itu, muncul juga tuduhan baru mengenai dugaan pemalsuan tanda tangan yang ditujukan pada mantan bendahara yayasan.
Di tengah konflik yang semakin memanas ini, Pratiwi menjelaskan adanya kesalahpahaman terkait penggunaan dana sebesar Rp 90 juta dan Rp 100 juta yang seharusnya digunakan untuk auditor publik. Pratiwi menegaskan ada bukti berupa transfer dan bukti chat yang dapat mendukung klaimnya. Publik kini menantikan apakah tuduhan-tuduhan yang dilontarkan akan menemukan titik terang atau justru memunculkan konflik yang lebih besar di kemudian hari.
Tuduhan Pratiwi ini muncul setelah ketiga mantan rekannya, yaitu Gerry, Arbi, dan Ra Poestika, menggelar konferensi pers yang membahas tuduhan penggelapan dana. Pratiwi merasa tuduhan tersebut tak berdasar dan tak sesuai dengan kenyataan. Dalam video ini, ia menjelaskan bahwa dirinya bertanggung jawab menggaji mantan bendahara yayasan, meskipun orang tersebut sudah tidak bekerja lagi di yayasan.
Lebih lanjut, Pratiwi menuntut agar inventaris yayasan yang sempat dipinjam oleh mantan rekannya segera dikembalikan. Barang-barang seperti laptop dan handphone yang dibeli menggunakan uang pribadi Pratiwi dinilai sebagai hak yang harus kembali. Selain itu, muncul juga tuduhan baru mengenai dugaan pemalsuan tanda tangan yang ditujukan pada mantan bendahara yayasan.
Di tengah konflik yang semakin memanas ini, Pratiwi menjelaskan adanya kesalahpahaman terkait penggunaan dana sebesar Rp 90 juta dan Rp 100 juta yang seharusnya digunakan untuk auditor publik. Pratiwi menegaskan ada bukti berupa transfer dan bukti chat yang dapat mendukung klaimnya. Publik kini menantikan apakah tuduhan-tuduhan yang dilontarkan akan menemukan titik terang atau justru memunculkan konflik yang lebih besar di kemudian hari.
What's Your Reaction?
