TITIEK PUSPA BERPULANG: SEBUAH KEHILANGAN BAGI BANGSA
TITIEK PUSPA sebagai maestro besar seni Indonesia telah meninggal, meninggalkan kesedihan mendalam bagi SBY dan dunia seni Indonesia; ia diingat sebagai pahlawan kebudayaan.
Jakarta, 11 April 2025 - reyben.co.id Kehilangan mendalam menyelimuti dunia seni dan kebudayaan Indonesia hari ini seiring berpulangnya maestro besar, Titiek Puspa. Sosok yang dikenal sebagai pahlawan kebudayaan ini telah mengabdikan hidupnya untuk seni dan budaya lintas generasi, mulai dari era Presiden Soekarno hingga Presiden Prabowo. Karya-karyanya yang tidak lekang oleh waktu telah menyentuh banyak hati, memberikan keteduhan dan pesan moral yang kuat bagi bangsa.
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak bisa menyembunyikan kesedihannya atas kepergian sosok yang sangat dihormati ini. Sepanjang masa kepemimpinannya, SBY kerap terlibat dalam berbagai acara bersama almarhumah, yang selalu memperlihatkan kelelahan tanpa henti dalam mengabdi kepada negara melalui seni. Dalam sebuah pertemuan terakhir mereka tiga bulan yang lalu, Titiek Puspa masih aktif terlibat dalam persiapan proyek album kolaborasi seniman Indonesia guna menyampaikan pesan penting tentang penyelamatan lingkungan.
SBY mengenang proyek album ini, di mana Titiek Puspa sempat menyanyikan bagian dari lagu dengan pesan moral menghadirkan doa kepada Sang Pencipta, "raise your hand up and pray to the one that we pray." Pesan ini merefleksikan ajakan untuk bersatu dalam menyelamatkan bumi dan masa depan generasi mendatang. Almarhumah adalah artis paling senior dalam proyek tersebut, menggambarkan betapa besar dedikasinya meski di usia 87 tahun.
Dalam kenangan terakhirnya, SBY menyampaikan rasa hormat dan doa terbaik bagi Almarhumah Titiek Puspa. Ia menyebut bahwa Indonesia dan dunia masih membutuhkan pahlawan kebudayaan seperti beliau. Bahkan di akhir hayatnya, karya dan semangatnya akan terus menjadi teladan bagi seluruh masyarakat. "Seni dan kebudayaan adalah fondasi kasih sayang, persatuan, dan saling hormat menghormati. Titiek Puspa telah menjadi contoh nyata pilar-pilar tersebut selama hidupnya," demikian ujar SBY menutup kenangannya.
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak bisa menyembunyikan kesedihannya atas kepergian sosok yang sangat dihormati ini. Sepanjang masa kepemimpinannya, SBY kerap terlibat dalam berbagai acara bersama almarhumah, yang selalu memperlihatkan kelelahan tanpa henti dalam mengabdi kepada negara melalui seni. Dalam sebuah pertemuan terakhir mereka tiga bulan yang lalu, Titiek Puspa masih aktif terlibat dalam persiapan proyek album kolaborasi seniman Indonesia guna menyampaikan pesan penting tentang penyelamatan lingkungan.
SBY mengenang proyek album ini, di mana Titiek Puspa sempat menyanyikan bagian dari lagu dengan pesan moral menghadirkan doa kepada Sang Pencipta, "raise your hand up and pray to the one that we pray." Pesan ini merefleksikan ajakan untuk bersatu dalam menyelamatkan bumi dan masa depan generasi mendatang. Almarhumah adalah artis paling senior dalam proyek tersebut, menggambarkan betapa besar dedikasinya meski di usia 87 tahun.
Dalam kenangan terakhirnya, SBY menyampaikan rasa hormat dan doa terbaik bagi Almarhumah Titiek Puspa. Ia menyebut bahwa Indonesia dan dunia masih membutuhkan pahlawan kebudayaan seperti beliau. Bahkan di akhir hayatnya, karya dan semangatnya akan terus menjadi teladan bagi seluruh masyarakat. "Seni dan kebudayaan adalah fondasi kasih sayang, persatuan, dan saling hormat menghormati. Titiek Puspa telah menjadi contoh nyata pilar-pilar tersebut selama hidupnya," demikian ujar SBY menutup kenangannya.
What's Your Reaction?
