YOLO INE DI PERIKSA: MUI Perjelas Tentang Tuduhan Penistaan Agama Oleh Isa Zega
Yolo Ine diperiksa terkait dugaan penistaan agama oleh Isa Zega, merujuk pada fatwa MUI tentang larangan pergantian jenis kelamin yang dituduhkan melalui postingan media sosial.
Jakarta, 31 Januari 2025 - reyben.co.id Dalam video yang diunggah oleh channel UNLOCKED, Yolo Ine diperiksa terkait kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Isa Zega. Video berjudul "YOLO INE DIPERIKSA, FATWA MUI INI PERJELAS PENISTAAN AGAMA OLEH ISA ZEGA" yang dipublikasikan pada 13 Januari 2025 mendapatkan 1.517 penayangan dan mengundang banyak perhatian publik di YouTube.
Dalam video tersebut, Yolo Ine hadir sebagai pelapor dalam kasus ini. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menindaklanjuti laporan yang telah diajukan terkait dugaan penistaan agama oleh Isa Zega, berdasarkan postingan yang dilakukan di media sosial pada 18 November 2024. Untuk memperkuat laporan, Yolo membawa beberapa barang bukti, termasuk rekaman video sebagai penunjang laporan ke pihak kepolisian di Jakarta Selatan.
Kasus ini menarik perhatian karena juga melibatkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dalam pemeriksaan, Yolo membawa serta fatwa yang menegaskan larangan pergantian jenis kelamin. Fatwa MUI nomor 03/ar Munas 8 MUI 2010 menegaskan bahwa perubahan jenis kelamin adalah haram dan tidak memiliki dampak hukum syariah yang sah. Dalam konteks penistaan, fatwa tersebut menggarisbawahi pentingnya mengikuti aturan agama dalam beribadah berdasarkan jenis kelamin asal.
MUI menjelaskan bahwa meskipun seseorang telah mengganti jenis kelamin, dalam pandangan hukum syariah, tindakan tersebut tidak diakui, dan individu tersebut harus tetap mengikuti aturan ibadah berdasarkan jenis kelamin semula. Hal ini menjadi landasan utama dalam laporan yang diajukan oleh Yolo. Selain itu, pelanggaran terhadap fatwa ini dan dugaan penistaan agama berdasarkan pasal 156 KUHP dan UU ITE dapat mengakibatkan konsekuensi hukum yang serius bagi pelaku.
Dalam video tersebut, Yolo Ine hadir sebagai pelapor dalam kasus ini. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menindaklanjuti laporan yang telah diajukan terkait dugaan penistaan agama oleh Isa Zega, berdasarkan postingan yang dilakukan di media sosial pada 18 November 2024. Untuk memperkuat laporan, Yolo membawa beberapa barang bukti, termasuk rekaman video sebagai penunjang laporan ke pihak kepolisian di Jakarta Selatan.
Kasus ini menarik perhatian karena juga melibatkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dalam pemeriksaan, Yolo membawa serta fatwa yang menegaskan larangan pergantian jenis kelamin. Fatwa MUI nomor 03/ar Munas 8 MUI 2010 menegaskan bahwa perubahan jenis kelamin adalah haram dan tidak memiliki dampak hukum syariah yang sah. Dalam konteks penistaan, fatwa tersebut menggarisbawahi pentingnya mengikuti aturan agama dalam beribadah berdasarkan jenis kelamin asal.
MUI menjelaskan bahwa meskipun seseorang telah mengganti jenis kelamin, dalam pandangan hukum syariah, tindakan tersebut tidak diakui, dan individu tersebut harus tetap mengikuti aturan ibadah berdasarkan jenis kelamin semula. Hal ini menjadi landasan utama dalam laporan yang diajukan oleh Yolo. Selain itu, pelanggaran terhadap fatwa ini dan dugaan penistaan agama berdasarkan pasal 156 KUHP dan UU ITE dapat mengakibatkan konsekuensi hukum yang serius bagi pelaku.
What's Your Reaction?
