Blak-Blakan Ustaz Derry Sulaiman: Niat Poligami dan Batasan Adil dalam Syariat Islam
Video Reyben Entertainment mencuri perhatian dengan diskusi blak-blakan Ustaz Derry Sulaiman tentang niat poligami dan syarat keadilan dalam Islam, memicu beragam reaksi publik.
Jakarta, 21 Maret 2025 - reyben.co.id Podcast terbaru dari Reyben Entertainment yang menampilkan Ustaz Derry Sulaiman bersama Pablo Benua dan Rey Utami menjadi topik hangat setelah pernyataan Ustaz Derry tentang niat poligami dan syarat-syarat keadilan dalam Islam. Dalam video yang diunggah pada 21 Maret 2025, Ustaz Derry blak-blakan mengenai pandangannya tentang poligami, seraya mengungkapkan adanya niat ke arah itu. Meskipun demikian, ia menekankan pentingnya bersikap adil dan tidak zalim kepada pasangan.
Menurut Ustaz Derry, keadilan dalam poligami harus diupayakan semaksimal mungkin, dan Allah tidak pernah membebani seseorang di luar kemampuannya. Ia mencontohkan situasi di mana seorang teman menikah secara diam-diam namun tetap memberikan nafkah yang adil kepada semua istrinya. Bagi Ustaz Derry, tindakan ini dianggap memenuhi syarat keadilan, asalkan tidak mengundang gangguan satu sama lainnya dan semua pihak merasa bahagia.
Pernyataan kontroversial Ustaz Derry berlanjut ketika ia mengungkapkan bahwa menurut pendapatnya, izin dari istri pertama tidak selalu diperlukan dalam poligami, karena fokusnya seharusnya pada menghindari perilaku zina dengan pernikahan yang sah. Hal ini mengundang reaksi beragam dari penonton, yang mempertanyakan moralitas dan hikmah di balik praktik poligami yang diam-diam. Namun, Ustaz Derry tetap menekankan poligami diperbolehkan dalam Islam demi menghindari perbuatan zina, dengan syarat tetap mengedepankan adil dan persetujuan Sukarela di antara pasangan.
Diskusi ini semakin menyorot perhatian publik ketika aspek hukum syariat Islam diangkat, menyatakan bahwa dalam Islam, menikah itu jauh lebih mudah dan murah dibandingkan dengan zina. Tradisi yang kuat seperti mendapatkan persetujuan dari wali dan kehadiran saksi dalam pernikahan menegaskan pentingnya menjalani kehidupan sesuai ajaran agama. Dengan izah dan hijab kabul sebagai pondasi pernikahan, Ustaz Derry berusaha memperjelas bahwa poligami bukanlah untuk memuaskan hawa nafsu, melainkan sebagai jalan keluar yang halal bagi mereka yang membutuhkannya, meskipun ini dapat memicu dinamika hubungan yang kompleks.
Menurut Ustaz Derry, keadilan dalam poligami harus diupayakan semaksimal mungkin, dan Allah tidak pernah membebani seseorang di luar kemampuannya. Ia mencontohkan situasi di mana seorang teman menikah secara diam-diam namun tetap memberikan nafkah yang adil kepada semua istrinya. Bagi Ustaz Derry, tindakan ini dianggap memenuhi syarat keadilan, asalkan tidak mengundang gangguan satu sama lainnya dan semua pihak merasa bahagia.
Pernyataan kontroversial Ustaz Derry berlanjut ketika ia mengungkapkan bahwa menurut pendapatnya, izin dari istri pertama tidak selalu diperlukan dalam poligami, karena fokusnya seharusnya pada menghindari perilaku zina dengan pernikahan yang sah. Hal ini mengundang reaksi beragam dari penonton, yang mempertanyakan moralitas dan hikmah di balik praktik poligami yang diam-diam. Namun, Ustaz Derry tetap menekankan poligami diperbolehkan dalam Islam demi menghindari perbuatan zina, dengan syarat tetap mengedepankan adil dan persetujuan Sukarela di antara pasangan.
Diskusi ini semakin menyorot perhatian publik ketika aspek hukum syariat Islam diangkat, menyatakan bahwa dalam Islam, menikah itu jauh lebih mudah dan murah dibandingkan dengan zina. Tradisi yang kuat seperti mendapatkan persetujuan dari wali dan kehadiran saksi dalam pernikahan menegaskan pentingnya menjalani kehidupan sesuai ajaran agama. Dengan izah dan hijab kabul sebagai pondasi pernikahan, Ustaz Derry berusaha memperjelas bahwa poligami bukanlah untuk memuaskan hawa nafsu, melainkan sebagai jalan keluar yang halal bagi mereka yang membutuhkannya, meskipun ini dapat memicu dinamika hubungan yang kompleks.
What's Your Reaction?
