RESMI CERAI DENGAN ANDREW ANDHIKA, TENGKU DEWI : ALHAMDULILLAH
Tengku Dewi resmi bercerai dari Andrew Andhika per 18 Desember 2024, dengan putusan pengadilan yang mengabulkan seluruh gugatannya, termasuk hak asuh anak dan kepastian nafkah. Tidak ada pembagian harta gono-gini karena adanya perjanjian pra-nikah.
Jakarta, 31 Januari 2025 - reyben.co.id Dalam sebuah keputusan yang mengejutkan, Tengku Dewi secara resmi bercerai dari suaminya, Andrew Andhika, pada tanggal 18 Desember 2024. Putusan perceraian ini dibacakan di Pengadilan Agama Cibinong, yang mengabulkan gugatan cerai Tengku Dewi dan menetapkan dirinya sebagai pemegang hak asuh atas kedua anak mereka. Pengadilan juga memerintahkan Andrew untuk memberikan nafkah anak sebesar Rp20 juta per bulan, yang akan mengalami peningkatan sebesar 15% setiap tahun untuk mengakomodasi biaya pendidikan dan kebutuhan anak-anak di masa mendatang.
Berdasarkan kutipan akta nikah dan putusan pengadilan, pernikahan yang tercatat sejak 8 April 2007 tersebut akhirnya berakhir akibat perceraian. Meski telah berpisah, keduanya telah menyepakati beberapa hal melalui mediasi, termasuk pembagian waktu bagi Andrew untuk bertemu anak-anak mereka. Tidak ada klaim harta gono-gini dalam perceraian ini, mengingat adanya perjanjian pra-nikah yang telah disepakati oleh kedua belah pihak sebelum menikah.
Tengku Dewi, yang kini tengah menetap sementara di Bali, menyatakan rasa syukurnya atas putusan pengadilan tersebut. Dia berharap keputusan ini menjadi awal baru yang lebih baik bagi dirinya dan anak-anaknya. "Alhamdulillah, putusan telah dikabulkan, ini adalah sebuah awal yang baik untuk hidup saya dan anak-anak," ujarnya. Selama proses perceraian ini, Dewi mengungkapkan bahwa Andrew tetap bertanggung jawab atas kebutuhan anak-anak meskipun mengalami kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh rehabilitasi yang dijalaninya.
Meski Tengku Dewi sempat mengungkapkan adanya pihak ketiga sebagai penyebab perceraian, hal tersebut tidak menjadi objek utama dalam putusan pengadilan. Inti dari masalah yang menyebabkan perceraian adalah pertengkaran yang tidak bisa diselesaikan akibat perilaku Andrew yang tidak dapat membedakan hubungan sosial dan menikah. Karenanya, keputusan untuk bercerai dinilai menjadi langkah terbaik bagi keduanya untuk melangkah maju dalam kehidupan masing-masing sambil tetap berkomitmen memberikan kasih sayang kepada anak-anak mereka.
Berdasarkan kutipan akta nikah dan putusan pengadilan, pernikahan yang tercatat sejak 8 April 2007 tersebut akhirnya berakhir akibat perceraian. Meski telah berpisah, keduanya telah menyepakati beberapa hal melalui mediasi, termasuk pembagian waktu bagi Andrew untuk bertemu anak-anak mereka. Tidak ada klaim harta gono-gini dalam perceraian ini, mengingat adanya perjanjian pra-nikah yang telah disepakati oleh kedua belah pihak sebelum menikah.
Tengku Dewi, yang kini tengah menetap sementara di Bali, menyatakan rasa syukurnya atas putusan pengadilan tersebut. Dia berharap keputusan ini menjadi awal baru yang lebih baik bagi dirinya dan anak-anaknya. "Alhamdulillah, putusan telah dikabulkan, ini adalah sebuah awal yang baik untuk hidup saya dan anak-anak," ujarnya. Selama proses perceraian ini, Dewi mengungkapkan bahwa Andrew tetap bertanggung jawab atas kebutuhan anak-anak meskipun mengalami kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh rehabilitasi yang dijalaninya.
Meski Tengku Dewi sempat mengungkapkan adanya pihak ketiga sebagai penyebab perceraian, hal tersebut tidak menjadi objek utama dalam putusan pengadilan. Inti dari masalah yang menyebabkan perceraian adalah pertengkaran yang tidak bisa diselesaikan akibat perilaku Andrew yang tidak dapat membedakan hubungan sosial dan menikah. Karenanya, keputusan untuk bercerai dinilai menjadi langkah terbaik bagi keduanya untuk melangkah maju dalam kehidupan masing-masing sambil tetap berkomitmen memberikan kasih sayang kepada anak-anak mereka.
What's Your Reaction?
